Istilah beser mungkin bukan hal yang terlalu
asing di masyarakat Indonesia. Saat cuaca dingin atau minum air terlalu banyak,
Anda akan lebih sering bolak-balik ke kamar mandi hanya untuk buang air kecil.
Terlalu sering buang air kecil memang bukan
hal yang berbahaya, tapi ini bisa mengganggu aktivitas harian dan konsentrasi.
Terlebih, buang air kecil yang terlalu sering ini terjadi misal saat Anda
istirahat di malam hari atau berada di tengah perjalanan.
Berbagai Penyebab Sering Buang Air Kecil
Buang air kecil melebihi batas normal untuk
waktu yang lama bisa menjadi gejala dari kondisi medis tertentu. Berikut ini
adalah beberapa kondisi yang menyebabkan sering buang air kecil:
1. Infeksi saluran kemih
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah penyebab
sering buang air kecil yang paling umum. Kondisi ini terjadi ketika bakteri
menyerang saluran kemih.
Hal tersebut menyebabkan peradangan, sehingga
mengganggu kemampuan kandung kemih untuk menahan kencing. Gejala khas yang
menyertai ISK adalah demam dan nyeri perut bagian bawah atau pinggang.
2. Kandung kemih overaktif
Overactive bladder atau kandung kemih
overaktif terjadi ketika kandung kemih berkontraksi secara berlebihan meski
belum penuh oleh urine, sehingga Anda sering buang air kecil.
Selain sering buang air kecil, kandung kemih
overaktif ditandai dengan keinginan untuk berkemih yang sulit ditunda dan
terbangun di malam hari untuk buang air kecil.
3. Infeksi ginjal
Infeksi ginjal sering kali terjadi akibat
infeksi kandung kemih. Gejala infeksi ginjal biasanya muncul dua hari setelah
terjadi infeksi. Gejala yang dialami sakit ginjal ini, meliputi sering buang
air kecil, demam, nyeri punggung, dan sensasi terbakar atau nyeri saat buang
air kecil.
4. Batu ginjal
Sering buang air kecil bisa menjadi gejala
batu ginjal. Selain sering buang air kecil, gejala yang muncul pada penderita
batu ginjal adalah mual dan muntah, sakit perut bagian bawah, terdapat darah
pada urine, dan urine berubah menjadi keruh.
5. Kehamilan
Selama trimester pertama, wanita hamil akan
lebih sering buang air kecil. Hal ini terjadi karena perkembangan uterus dapat
menekan kandung kemih. Untuk mengatasinya, Anda disarankan melakukan senam
Kegel secara rutin.
6. Diabetes
Sering buang air kecil merupakan gejala awal
penyakit diabetes. Hal ini terjadi karena tubuh berusaha mengeluarkan glukosa
yang tidak terpakai di darah melalui urine.
7. Gangguan prostat
Pembesaran prostat (BPH) dapat menekan uretra
atau saluran kemih, sehingga menyebabkan dinding kandung kemih lebih sensitif.
Akibatnya, kandung kemih mudah berkontraksi bahkan ketika hanya ada sedikit
urine, sehingga menyebabkan Anda sering buang air kecil.
8. Efek obat-obatan diuretik
Penggunaan obat-obatan diuretik bertujuan
untuk membuang cairan berlebih di dalam tubuh. Jenis obat ini biasa digunakan
untuk pengobatan hipertensi atau penumpukan cairan dalam tubuh yang akan
dikeluarkan oleh ginjal.
Oleh karena itu, mengonsumsi jenis obat-obatan
ini dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil.
9. Divertikulitis
Divertikulitis adalah infeksi yang terjadi
pada divertikula, yaitu kantung-kantung yang terbentuk di sepanjang saluran
dinding usus besar. Divertikulitis ditandai dengan rasa nyeri pada perut bagian
kiri bawah, sering buang air kecil, diare, dan perdarahan dari anus.
Selain beberapa penyakit di atas, sering buang air kecil juga bisa disebabkan oleh gangguan saraf, stroke, dan gangguan cemas.
10. Banyak Minum
Banyak minum bisa menjadi penyebab Anda beser
terus. Kondisi ini sangat wajar mengingat tidak semua cairan yang masuk dalam
tubuh akan digunakan. Jadi, sebagian cairan akan keluar lagi saat BAK.
Semakin banyak minum, umumnya urine yang
diproduksi akan semakin banyak sehingga menyebabkan seseorang sering buang air
kecil. Umumnya, warna urine pun akan kuning muda jika Anda banyak minum.
11. Otot-Otot di Sekitar Panggul Melemah
Kondisi ini biasanya dialami orang yang sudah
tua atau lanjut usia (lansia). Dalam usia tersebut, sudah ada kelemahan
otot-otot yang bertanggung jawab terhadap buang air kecil, terutama otot-otot
di sekitar panggul.
Akibatnya, otot dasar panggul tidak bisa
kontraksi dan relaksasi dengan baik saat proses berkemih. Salah satu gejalanya
adalah sering BAK.
12. Cedera
Cedera atau gangguan otot yang ada di sekitar
panggul juga bisa menjadi penyebab sering beser. Padahal, otot di area panggul
berperan penting membantu pengosongan kandung kemih saat Anda BAK.
Jika Anda mengalami kondisi gangguan otot
atau cedera pada sekitar panggul, jangan dibiarkan. Segera periksakan ke
dokter.
13. Minum Kopi
Sering minum kopi bisa menjadi penyebab Anda
beser terus. Minuman hitam yang satu ini memang cenderung membuat seseorang
mudah buang air kecil, karena sifatnya diuretik.
Maksudnya, minuman tersebut bisa memicu
terjadinya pengeluaran cairan tubuh dalam bentuk urine.
Obat-obatan tertentu dan alkohol juga
memiliki sifat diuretik sehingga membuat beser.
14. Sumbatan (Obstruksi)
Sumbatan dalam hal ini biasanya disebabkan
oleh dua hal, yaitu tumor dan batu saluran kemih.
Tumor di sepanjang saluran kemih dapat
menghalangi aliran normal urine, hingga jadi penyebab beser.
Untuk beberapa kasus tertentu, bisa jadi Anda
mengalami batu saluran kemih atau ginjal. Batu ginjal adalah butiran mineral
yang menyerupai batu yang terbentuk dalam kandung kemih manusia.
Karena itu, Anda harus waspada jika sering
buang air kecil tapi keluarnya sedikit dan mengalami rasa nyeri.
15. Kelainan Saraf
Multiple sclerosis, penyakit Parkinson,
stroke, tumor otak, atau cedera tulang belakang dapat mengganggu sinyal saraf
yang terlibat dalam kontrol kandung kemih.
Padahal, proses berkemih yang normal sangat
tergantung pada stimulasi ingin BAK dan pengosongan kandung kemih, yang
dihantarkan oleh sistem saraf. Ini dapat menyebabkan beser atau tidak
terkontrolnya dalam pengeluaran urine.
Itulah sederet penyebab beser yang perlu Anda
perhatikan. Jika Anda termasuk orang yang rajin minum, beser bukan jadi
masalah. Namun, apabila Anda merasa beser tersebut dipicu oleh gangguan
kesehatan, lebih baik segera periksakan kondisi ke dokter.
Pencegahan dan Pengobatan Beser atau Overactive Bladder
Agar buang air kecil tak terlalu sering atau beser, berikut beberapa tips yang bisa diterapkan seperti dilansir CNN.
1. Hindari nikotin, kafein, hingga minuman
bersoda
Mengurangi minuman bersoda dan tinggi kafein bisa membantu mengurangi gejala beser atau terlalu sering buang air kecil. Minum terlalu banyak cairan tidak hanya berkontribusi membuat beser, bahkan bisa memperburuknya.
2. Hidup lebih aktif
Istilah mager atau males gerak makin sering digaungkan. Namun gaya hidup mager ini justru bisa membuat Anda sering buang air kecil. Hal ini berkaitan dengan obesitas atau kelebihan berat badan yang terjadi karena terlalu malas bergerak.
Berat badan yang berlebihan bisa melemahkan otot-otot yang menopang kandung kemih dan menyebabkan kebocoran.
Untuk menghindari ini, perbanyak bergerak, terutama hal-hal yang bisa memperkuat kaki dan meningkatkan detak jantung seperti sepeda, elips, atau treadmill.
3. Hindari stres
Stres dan kandung kemih yang terlalu aktif sering beriringan. Stres membuat kandung kemih Anda yang terlalu aktif menjadi lebih buruk.
Melatih kebiasaan menghilangkan stres seperti meditasi, pernapasan dalam, dan mendengarkan musik yang menenangkan dipercaya bantu mengatasi kebiasaan beser.
4. Belajar menahan
Cobalah beberapa kali mulai mengatur dan melatih kandung kemih, kapan sebaiknya Anda harus ke kamar mandi. Perlahan-lahan, Anda dapat meningkatkan jumlah waktu di antara istirahat kamar mandi dan meningkatkan kapasitas kandung kemih.
5. Jangan minum sebelum tidur
Batasi jumlah cairan yang Anda minum sebelum tidur untuk menghindari perjalanan tengah malam ke toilet. Cobalah tidak terlalu banyak minum cairan apa pun setidaknya satu jam sebelum tidur.
Selain itu, biasakan pergi ke kamar kecil tepat sebelum Anda tidur juga merupakan ide yang bagus.
6. Lakukan kegel
Latihan kegel, juga dikenal sebagai latihan dasar panggul, dapat membantu memperkuat otot-otot dasar panggul, melatih kembali otot kandung kemih, dan meminimalkan masalah inkontinensia atau sering buang air kecil.
Anda bisa memulainya dengan berbaring, kencangkan
otot-otot panggul, tahan selama 5 hingga 10 detik, lalu rileks. Lakukan ini
setidaknya 10 kali sehari, semakin sering melatih otot-otot itu, semakin kuat
mereka, dan semakin kecil kemungkinan Anda mengalami masalah.
Tips Agar Dapat Mengurangi dan Mengobati Beser
1. Minum air putih secukupnya
Air putih memang penting untuk menjaga
kesehatan kandung kemih. Akan tetapi, terlalu banyak minum air putih justru
akan membuat Anda lebih sering kencing. Minumlah air putih secukupnya untuk
memenuhi kebutuhan cairan tubuh tanpa harus berlebihan.
Rata-rata, Anda perlu minum sedikitnya delapan gelas air dalam sehari. Sumber cairan lainnya dapat berasal dari sayuran, buah-buahan, atau makanan berkuah. Minumlah secara teratur agar kandung kemih Anda bisa penuh secara berkala.
2. Membatasi minuman berkafein dan alkohol
Guna mengatasi rasa ingin buang air kecil
terus-menerus, coba perhatikan apa yang Anda minum. Minuman berkafein seperti
kopi, teh, dan soda bersifat diuretik. Minuman ini meningkatkan kadar air dan
garam dalam urine sehingga menambah volumenya.
Sama halnya ketika Anda minum alkohol. Alkohol menekan fungsi hormon antidiuretik (ADH) yang seharusnya menghambat produksi urine. Semakin banyak alkohol yang diminum, semakin berkurang pula jumlah hormon ADH sehingga produksi urine jadi tak terkendali.
3. Memerhatikan jenis obat-obatan yang
dikonsumsi
Obat-obatan diuretik, seperti obat untuk
darah tinggi atau gagal jantung kongestif, dapat meningkatkan produksi urine.
Obat ini membantu ginjal dalam mengurangi kelebihan natrium dari tubuh. Dengan
begitu, jantung bisa memompa darah dengan efektif.
Sayangnya, obat diuretik ikut meningkatkan produksi urine sehingga Anda jadi sering buang air kecil. Bila Anda memiliki penyakit saluran kemih dan perlu mengonsumsi obat diuretik, sebaiknya konsultasikan ini dengan dokter untuk mengurangi efek sampingnya.
4. Membatasi konsumsi garam
Cara simpel lainnya untuk mengatasi sering
buang air kecil adalah membatasi asupan garam. Saat Anda mengonsumsi banyak
garam, ginjal akan mengeluarkannya bersama urine. Garam menarik banyak air
sehingga urine yang dihasilkan pun lebih banyak.
Sebuah studi dari Nagasaki University pada
2017 menemukan bahwa mengurangi asupan garam dapat membantu mengurangi
keinginan kencing pada malam hari (nokturia). Para responden juga mengaku
tidurnya menjadi lebih nyenyak dan berkualitas.
5. Melakukan senam Kegel
Jika dilakukan secara rutin, senam Kegel bisa
mengendurkan otot kandung kemih yang terlalu aktif. Senam ini membuat Anda
berlatih mengencangkan dan mengendurkan otot-otot di sekitar uretra, persis
seperti yang biasa Anda lakukan ketika buang air kecil.
Caranya, kencangkan otot panggul bawah Anda seperti saat Anda menahan buang air kecil, kemudian tahan selama lima detik. Jika sudah berhasil, kendurkan lagi otot-otot panggul bawah Anda selama lima detik dan ulangi 4-5 kali hingga Anda terbiasa.
6. Memakai kaus kaki saat tidur
Meskipun kedengarannya sederhana, cara ini
bisa membantu mengatasi sering buang air kecil pada malam hari. Saat Anda
berbaring atau tidur, gaya gravitasi akan membuat cairan tubuh bergerak turun
dan menumpuk di bagian kaki.
Akibatnya, tekanan pada pembuluh darah kaki pun meningkat dan menyebabkan cairan diserap kembali oleh darah. Masuknya cairan akan menambah urine yang terbentuk. Memakai kaus kaki saat tidur, terutama yang agak ketat, dapat membantu Anda mengatasi hal ini.
7. Melatih kandung kemih (bladder training)
Bladder training merupakan terapi untuk
mengatasi masalah kandung kemih, terutama inkontinensia urine. Terapi ini
bertujuan untuk melatih fungsi kandung kemih dengan cara mengontrol jarak waktu
buang air kecil dan banyaknya urine yang keluar.
Selama terapi, Anda akan berlatih untuk buang
air kecil sesuai jadwal, bahkan ketika Anda sedang tidak ingin kencing. Apabila
Anda tidak dapat menahan kencing sebelum waktunya, Anda bisa mengatasinya
dengan teknik relaksasi atau senam Kegel.
Berikut cara mengatasi sering buang air kecil dengan metode bladder training.
1. Buang
air kecil segera setelah bangun pagi. Dari sinilah jadwal buang air kecil Anda
dimulai.
2. Tentukan
jarak waktu buang air kecil yang perlu Anda ikuti. Sebagai permulaan, cobalah
setiap satu jam sekali.
3. Ikuti
jadwal tersebut selama Anda berkegiatan. Pada malam hari, Anda dapat buang air
kecil ketika perlu.
4. Jika
Anda ingin buang air kecil sebelum waktunya, coba tahan dengan menarik napas
dalam-dalam. Lemaskan otot-otot badan Anda dan duduklah sejenak.
5. Bila
Anda betul-betul tidak bisa menahan kencing, tunggulah lima menit sebelum pergi
ke kamar mandi. Setelah itu, usahakan untuk kembali mengikuti jadwal.
6. Begitu
Anda berhasil mengikuti jadwal selama seminggu, tambah jarak waktu buang air
kecil sebanyak 15 menit.
7. Terus
ikuti jadwal dan tambahkan jarak waktunya hingga Anda mampu buang air kecil
setiap 3-4 jam sekali.
Selagi Anda melakukan 7 cara di atas untuk
mengatasi buang air kecil yang mengganggu, ada baiknya Anda berjaga-jaga dengan
mengenakan popok untuk orang dewasa.
Bila lansia memiliki kondisi aktif tetapi
tidak mampu menahan buang air kecil, berikan popok dewasa tipe celana.
Dengan keunggulan bahan lycra yang memiliki
karet elastis, lansia dapat bergerak bebas mengikuti bentuk tubuh. Bahan SAP
antibakteria juga berfungsi agar tidak menimbulkan iritasi.
SAP adalah polimer sintetis yang berperan untuk penyerapan urine dalam popok sekali pakai.
Bagi lansia dengan kondisi berbaring, berikan
popok dewasa perekat. Dianjurkan memakai 2 popok di siang hari dan 1 popok di
malam hari.
Dengan Diamond Core Technology, popok dapat
menyerap lebih cepat. Daya serapnya yang pas cocok untuk kebutuhan siang dan
malam sehingga memberikan kenyamanan 24 jam bagi kesayangan.
Meski buang air kecil tidak selalu menandakan
masalah serius, tapi kondisi ini perlu diatasi karena bisa mengganggu aktivitas
sehari-hari.
Jika berbagai cara di atas tidak dapat
mengurangi frekuensi buang air kecil Anda, konsultasikan dengan dokter untuk
mendapatkan solusinya.
Source : google, alodokter, klikdokter,
hellosehat, cnnindonesia