Pengertian labirinitis
Labirinitis (labyrinthitis) adalah infeksi telinga bagian dalam, tepatnya pada bagian yang disebut labirin membran. Kondisi ini menyebabkan bagian dalam saluran telinga dalam meradang, sehingga memengaruhi pendengaran serta keseimbangan telinga.
Labyrinthitis bisa disebabkan oleh infeksi bakteri atau infeksi virus. Gejala umumnya meliputi pusing, mual, kehilangan pendengaran, dan vertigo (sensasi pusing berputar).
Perawatan infeksi saluran telinga dalam biasanya melibatkan penggunaan obat-obatan untuk meredakan gejalanya. Setelah diobati, kebanyakan penderita labirinitis akan berhenti mengalami gejala dalam 1-3 minggu. Namun, waktu pemulihan hingga benar-benar sembuh biasanya berlangsung hingga satu atau dua bulan.
Tabel Labirinitis
Dokter spesialis Dokter THT
Gejala Merasa diri sendiri atau sekeliling bergerak, gangguan pendengaran, telinga berdenging
Faktor risiko ISPA, infeksi telinga tengah, merokok
Metode diagnosis Pemeriksaan fisik, tes pendengaran, tes pencitraan
Pengobatan Obat-obatan, terapi fisik
Obat Kortikosteroid, antibiotik, antimual
Komplikasi Kerusakan permanen telinga bagian dalam, risiko terjatuh
Kapan harus ke dokter? Jika mengalami gejala labirinitis
Tanda dan gejala labirinitis
Gejala dapat muncul dengan cepat dan terasa selama beberapa hari. Setelahnya, gejala tersebut biasanya menghilang, tapi akan muncul lagi saat kepala digerakkan secara tiba-tiba.
Beberapa gejala labirinitis adalah:
• Pusing
• Sakit kepala ringan
• Vertigo (merasa diri sendiri atau lingkungan sekitar seolah berputar)
• Kehilangan keseimbangan atau merasa goyah.
• Mual dan muntah.
• Gangguan pendengaran.
• Telinga berdengung (tinitus).
• Sakit pada telinga.
• Penurunan fungsi penglihatan atau penglihatan ganda.
• Sulit memfokuskan mata saat melihat karena nistagmus. Nistagmus adalah gerakan berulang pada mata yang tak dapat dikontrol
Penyebab labirinitis
Penyebab labirinitis umumnya adalah infeksi virus atau bakteri pada labirin membran.
Labirin adalah bagian terdalam telinga yang terdiri dari:
• Koklea
Sebuah rongga berbentuk spiral yang berfungsi menghantarkan suara ke otak.
• Sistem vestibular
Saluran berisi cairan yang membantu mengatur keseimbangan tubuh.
Ketika saluran bagian dalam telinga terinfeksi, peradangan bisa terjadi sehingga menimbulkan beragam gejala di atas.
Infeksi virus yang menyebabkan labyrinthitis adalah jenis virus yang bisa menyebar dari dada, hidung, mulut, dan saluran udara, ke telinga bagian dalam. Berbagai kondisi yang disebabkan oleh virus tersebut di antaranya,
• flu
• Cacar air
• Cacar api (herpes zoster)
• Herpes
• Campak
• Demam kelenjar
Sementara itu, labirinitis karena infeksi bakteri dibagi menjadi 2 jenis, yaitu labyrinthitis toksik dan labyrinthitis supuratif. Kedua kondisi ini sama-sama bermula dari infeksi pada telinga bagian tengah yang kemudian merambat ke saluran dalam.
Bedanya, labyrinthitis toksik menyebabkan penumpukan cairan pada telinga bagian tengah. Sementara, Labyrinthitis supuratif , biasanya hanya memengaruhi satu telinga saja.
Penyebab labirinitis yang lebih jarang di antaranya adalah:
• Meningitis
• Kondisi autoimun
• Bronkitis
• Obat-obatan tertentu, seperti aspirin
Faktor risiko
Ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini, yaitu:
• Mengalami cedera kepala.
• Merokok.
• Mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
• Memiliki riwayat alergi.
• Stres.
Diagnosis labirinitis
Biasanya, dokter dapat mendiagnosis infeksi telinga bagian dalam dengan pemeriksaan telinga.
Namun jika pemeriksaan telinga tidak dapat mendiagnosis kondisi ini, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap secara menyeluruh, termasuk pemeriksaan neurologis.
Pasalnya, gejala labirinitis mirip dengan banyak penyakit lain. Oleh karena itu, dokter juga akan melakukan pemeriksaan untuk mengeliminasi kemungkinan kondisi lain seperti:
• penyakit otak, cedera kepala, atau trauma.
• efek samping dari suatu obat, alkohol, tembakau, dan kafein.
Beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan dokter untuk meneliti keberadaan kondisi tersebut di antaranya adalah:
• Tes pendengaran
• Tes darah
• Scan CT atau MRI terhadap kepala
• EEG (electroencephalogram)
• ENG (electronystagmography)
Cara mencegah labirinitis
Labirinitis dapat dicegah dengan beberapa cara, yaitu:
• Rajin mencuci tangan dan menghindari kuman, terutama saat sedang musim flu.
• Tidak merokok.
• Tidak mengonsumsi alkohol secara berlebihan.
Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter
Saat mengalami gejala labirinitis, segera ke dokter untuk mendapatkan diagnosis. Terutama jika Anda tak yakin soal penyebab dari gejala yang dialami.
Beberapa kondisi seperti pingsan, demam, merasa lemah, penglihatan menjadi kabur, dan juga lumpuh, dianggap sebagai kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan segera, Pencegahan Lainnya juga ada seperti dibawah ini.
Pencegahan
Beberapa cara untuk mencegah terjadinya labirinitis atau paling tidak mengurangi tingkat keparahan gejala, di antaranya:
1. Hindari alergen - orang yang memiliki reaksi alergi berulang terhadap alergen tertentu perlu diobati untuk menghindari alergen ini, untuk mengurangi paparan dan mengurangi kemungkinan rinitis alergi dan mencegah terjadinya labirinitis.
2. Hindari paparan rokok - paparan asap rokok dapat memperparah dan mengiritasi jaringan halus di telinga tengah, menyebabkan peradangan dan mengakibatkan labirinitis. Jangan merokok dan jangan sampai terpapar asap rokok orang lain.
3. Hindari asupan alkohol berlebihan - asupan alkohol yang berlebihan adalah faktor risiko yang diketahui untuk mengembangkan labirinitis, sehingga membatasi asupan alkohol dianjurkan untuk membantu mencegah labirinitis.
4. Hindari melukai telinga - luka di telinga berpotensi menyebabkan labirinitis, jadi selalu lindungi kepala dan telinga saat melakukan aktivitas olahraga.
5. Makan makanan segar dan tidak diproses - makanan sehat, penuh dengan makanan segar yang belum diproses (sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, kacang-kacangan, beberapa ikan dan protein lainnya, minyak tak jenuh) sangat penting untuk menyediakan nutrisi yang memadai bagi tubuh untuk meningkatkan fungsi tubuh, sistem kekebalan tubuh, sehingga bisa dilengkapi dengan baik untuk menangani virus atau bakteri dan mengurangi risiko jenis infeksi pernafasan bagian atas yang dapat meningkatkan kemungkinan pengembangan labirinitis.
6. Berhati-hatilah jika Kamu menderita flu, sinusitis atau flu - usahakan beristirahat seperti yang direkomendasikan oleh dokter jika menderita flu, sinusitis, atau infeksi flu. Pasalnya, istirahat adalah satu-satunya cara tubuh mengumpulkan semua sumbernya untuk melawan infeksi dan penyembuhan lebih cepat sehingga mencegah memburuknya infeksi atau komplikasi seperti labirinitis.
Cara mengobati labirinitis
Gejala-gejala infeksi pada saluran telinga dalam umumnya akan hilang dalam beberapa minggu. Akan tetapi, dokter dapat meresepkan obat untuk labirinitis, seperti:
• Obat-obatan kortikosteroid, seperti prednison. obat ini diberikan untuk membantu meredakan peradangan pada telinga bagian dalam. Biasanya, obat ini diresepkan bagi penderita dengan gejala labirinitis yang tergolong parah.
• Obat supresan terhadap sistem vestibular, khusus untuk kasus vertigo parah.
• Obat-obatan anti-mual, jika pasien merasakan gejala mual.
• Antibiotik, apabila kondisi yang dialami disebabkan oleh infeksi bakteri.
• Obat penenang, seperti diazepam.
• Obat antihistamin, seperti fexofenadine, diphenhydramine atau loratadine untuk meringankan gejala labirinitis karena infeksi virus.
Selain itu, ada juga beberapa perawatan rumahan yang dapat membantu meredakan gejalanya, seperti:
• Minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi.
• Menghindari konsumsi alkohol.
• Berbaring pada tubuh bagian samping saat merasa pusing.
• Menghindari cahaya terang.
• Menciptakan lingkungan yang tidak bising serta tidak membuat stres.
Pada kasus-kasus labirinitis yang berlangsung lama, dokter akan memeriksa apakah sudah terjadi kerusakan pendengaran permanen. Jika begitu, dokter akan menyarankan penggunaan alat bantu dengar, atau terapi fisik yang disebut rehabilitasi sistem vestibular. Terapi ini berguna untuk meningkatkan keseimbangan tubuh serta mengurangi rasa pusing.
Komplikasi
Labyrinthitis yang tak ditangani dapat berujung pada berbagai kondisi seperti:
• Kerusakan permanen pada sistem vestibular
• Kehilangan pendengaran.
• BPPV (benign paroxysmal positional vertigo) yakni suatu jenis vertigo yang dipicu oleh gerakan kepala secara tiba-tiba. Kondisi ini bukanlah sesuatu yang mengancam nyawa, tetapi dapat meningkatkan risiko seseorang untuk jatuh.
Apa yang Perlu Dipersiapkan Sebelum Berkonsultasi dengan Dokter
Sebelum pemeriksaan ke dokter, Anda dapat mempersiapkan beberapa hal di bawah ini:
• Buat daftar seputar gejala yang Anda rasakan.
• Catat riwayat penyakit yang pernah dan sedang Anda alami. Demikian pula dengan riwayat medis keluarga.
• Catat semua obat, suplemen, obat herbal, atau vitamin yang Anda konsumsi.
• Catat pertanyaan-pertanyaan yang ingin Anda ajukan pada dokter.
• Mintalah keluarga atau teman untuk mendampingi Anda saat berkonsultasi ke dokter. Mereka bisa memberikan dukungan moral maupun membantu Anda dalam mengingat informasi yang disampaikan oleh dokter.
Apa yang Akan Dilakukan Dokter pada Saat Konsultasi
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan berikut:
• Apa saja gejala yang Anda rasakan?
• Kapan gejala pertama kali Anda alami?
• Apakah Anda memiliki faktor risiko terkait labyrinthitis?
• Apakah Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tertentu?
• Apakah Anda pernah mencari bantuan medis? Bila iya, apa saja pengobatan yang telah Anda coba?
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menganjurkan pemeriksaan penunjang. Langkah ini bertujuan memastikan diagnosis labirinitis agar penanganan yang tepat bisa diberikan.
Pengobatan Labirinitis
Pengobatan dapat meliputi penggunaan obat-obatan untuk mengurangi gejala dan infeksi, ditambah dengan cara untuk mengatasi gejala vertigo. Berikut hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi labirinitis:
1. Obat-obatan Obat-obatan yang dapat membantu mengurangi gejala kondisi ini meliputi: Antihistamin Obat untuk mengatasi mual dan pusing Obat penenang seperti diazepam Kortikosteroid Antibiotik, apabila Anda memiliki infeksi akibat bakteri
2. Mengatasi Gejala Apa yang dapat dilakukan ketika gejala seperti vertigo muncul? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasinya: Jangan bergerak terlalu cepat karena Anda dapat semakin kehilangan keseimbangan. Jika merasakan pusing, segera baringkan tubuh. Jaga pola makan dan minum banyak cairan. Hindari konsumsi kafein, alkohol, garam, dan tembakau. Jika obat-obatan yang diresepkan dokter menyebabkan gejala pusing, bicarakan dengan dokter untuk menurunkan dosis atau mencoba alternatif pengobatan lain. Hindari mengemudi atau mengoperasikan mesin apabila sedang merasa pusing.
3. Perawatan Jangka Panjang Umumnya gejala akan sembuh dalam beberapa minggu dan Anda dapat benar-benar pulih dalam hitungan bulan. Namun, dalam beberapa kasus, masalah keseimbangan dapat bertahan lama hingga berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Jika hal ini terjadi, Anda mungkin akan membutuhkan rehabilitasi vestibular untuk mengembalikan keseimbangan. Latihan ini harus dilakukan di bawah pengawasan fisioterapis. Penyakit ini dapat kambuh, tapi biasanya dengan gejala yang lebih ringan. Jika penyakit ini kembali, dokter mungkin akan melakukan pemeriksaan fisik lengkap kembali untuk memastikan kondisi Anda.
Untuk Info Berobat Terapi di GSQ, Silahkan Hubungi KONTAK KAMI
Source : sehatq, doktersehat, guesehat