Post Page Advertisement [Top]

 


Apa itu cacar air?

Cacar air (chickenpox) adalah penyakit kulit akibat infeksi virus yang menyebabkan timbulnya lenting gatal berisi cairan pada seluruh tubuh dan wajah. Infeksi juga bisa menyerang selaput lendir (membran mukosa), seperti di mulut.
Virus biasanya menyerang di masa anak-anak. Akan tetapi, tak menutup kemungkinan seseorang baru terkena penyakit ini di usia dewasa. Terlebih lagi, cacar air yang terjadi pada orang dewasa bisa saja menimbulkan gejala dan komplikasi yang serius, terutama bila mereka belum pernah mengalami cacar air sebelumnya.

Cacar air, juga dikenal sebagai varicella, adalah infeksi yang sangat menular yang disebabkan oleh virus varicella zoster. Pasien yang terkena cacar air akan mengalami ruam seperti melepuh, yang pertama kali muncul di area wajah dan badan kemudian menyebar ke seluruh tubuh. 
Meski sangat menular, tetapi penyakit ini tidak mengancam jiwa dan sebagian besar orang akan sembuh dalam waktu 1-2 minggu. 
Walau tidak menutup kemungkinan cacar air dapat menyebabkan komplikasi. Untungnya, risiko anak tertular cacar air bisa ditekan dengan pemberian vaksin cacar air atau vaksin varicella. 





Cacar air (chickenpox) pernah menjadi penyakit yang umum terjadi pada anak-anak. Namun, setelah vaksinasi cacar air dilakukan sejak tahun 1990-an, kasus cacar air mulai berkurang secara bertahap.


Apa saja tanda dan gejala cacar air?

Sebenarnya, kemunculan gejala cacar air yang dialami oleh setiap orang dapat berbeda-beda. Namun, biasanya gejala pertama yang akan dirasakan adalah kelelahan dan rasa tak nyaman pada tubuh selama satu sampai dua hari.
Kemudian, ruam gatal mulai timbul pada tubuh, wajah, kulit kepala, dan di bawah ketiak. Terkadang ruam juga muncul di dalam mulut.
Nantinya ruam akan berubah menjadi lenting atau bintik-bintik gatal berisi cairan yang dapat melepuh dan mengering, membentuk keropeng dalam 5-10 hari.


Dilansir dari Mayo Clinic, lenting yang muncul bervariasi, bisa hanya dalam jumlah yang sedikit, bisa juga dalam jumlah yang banyak mencapai 500.

Secara garis besar, Anda akan melewati tiga fase utama penyakit setelah ruam muncul, yaitu :
Muncunya benjolan merah muda atau merah (papula) selama beberapa hari.
Munculnya lepuhan kecil berisi cairan yang terbentuk sekitar satu hari sebelum pecah.
Timbul kerak dan keropeng menutupi lepuhan yang rusak.

Biasanya benjolan baru akan terus muncul di seluruh bagian tubuh selama beberapa hari hingga akhirnya berhenti.
Pada kasus yang parah, ruam bisa menutupi seluruh tubuh dan lenting bisa muncul di tenggorokan, mata, selaput lendir uretra, anus, hingga vagina.
Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter.
Cacar air ditandai dengan lepuh merah gatal yang muncul di seluruh tubuh. Penyakit ini sering mempengaruhi anak-anak dan sangat jarang terjadi infeksi cacar air lebih dari sekali. 

Tahapan gejala cacar air

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pada anak-anak yang sehat, varisela umumnya ringan, tetapi pada orang yang berisiko seperti gangguan sistem imun memiliki risiko komplikasi yang lebih tinggi.  
Ruam lepuh yang gatal akibat infeksi cacar air muncul 10 hingga 21 hari setelah terpapar virus dan biasanya berlangsung sekitar 5-10 hari. 
Varicella ditandai dengan gatal dan ruam yang biasanya dimulai pada kulit kepala dan wajah disertai dengan demam dan rasa tidak nyaman. Adapun tahapan gejala cacar air adalah sebagai berikut: 
Kelelahan atau perasaan tidak nyaman dan merasa tidak sehat (malaise)
Demam yang berlangsung 3-5 hari dan biasanya kurang dari 39 °C.
Kehilangan selera makan
Nyeri otot atau sendi
Gejala seperti pilek seperti batuk atau pilek
Sakit kepala
                            
Setelah gejala tersebut, akan muncul sejumlah gejala lanjutan lainnya seperti:
Ruam gatal akan muncul di wajah, tubuh, atau di dalam mulut. Ruam akan berkembang menjadi bintik-bintik dan terkadang juga bisa muncul di kelopak mata atau alat kelamin. Tingkat keparahan ruam dapat bervariasi.
Ruam akan berkembang menjadi lepuh berisi cairan yang akan berubah menjadi keruh. Lepuh ini membutuhkan 3-5 hari untuk sembuh karena mungkin ada banyak lecet, beberapa mungkin sembuh lebih cepat daripada yang lain.
Lepuh akan menjadi luka keropeng yang akan rontok setelah sekitar satu minggu.
Gejala cacar air pada orang dewasa
Pada orang dewasa, gejala cacar air hampir mirip dengan gejala pada anak-anak tetapi bisa lebih parah. Beberapa orang dewasa mungkin tidak mengembangkan ruam. Jika mereka mengembangkan ruam, mungkin tidak menyebar dengan cara yang sama. 

Namun, jika mereka mengalami ruam, itu mungkin akan hilang lebih lama dan menjadikan bekas luka. Orang dewasa juga lebih berisiko mengalami komplikasi seperti pneumonia.



Penyebab Cacar Air 

Penyebab utama cacar air oleh virus varicella zoster (VZV). Setelah seseorang terkena cacar air, virus tetap tidak aktif (beristirahat) di sistem saraf seumur hidup. 
Namun, virus dapat aktif kembali (bangun) menyebabkan ruam yang menyakitkan atau biasa disebut sebagai herpes zoster. Selain itu, bisa juga menyebabkan Ramsay Hunt Syndrome yang menyebabkan kelumpuhan wajah, gangguan pendengaran, dan ruam. 
Dulu penyakit ini merupakan penyakit yang umum menyerang anak di Amerika Serikat, terutama pada anak-anak di bawah usia 12 tahun. Namun, sejak vaksin cacar air mulai muncul pada pertengahan 1990-an, kasusnya telah menurun.


Selain itu, Penyebab utama kondisi ini adalah varicella-zoster yang merupakan salah satu virus herpes. Virus ini bisa berpindah dari orang yang terinfeksi ke orang yang sehat dua hari sebelum lepuhan muncul. Virus akan tetap menular sampai semua lepuhan kering. Biasanya virus ini dapat menyebar melalui:
Air liur
Batuk
Bersin
Kontak dengan cairan dari lepuhan
Anda berisiko menularkan penyakit sejak 2 hari sebelum ruam muncul hingga 6 hari setelah lenting terbentuk. Virus akan tetap menular hingga semua lepuhan yang pecah ini mengeras.
Faktor-faktor risiko
Apa yang meningkatkan risiko saya untuk terkena cacar air?
Siapapun yang belum pernah terpapar atau tertular virus sangat berisiko terkena cacar air. Namun, risikonya akan meningkat pada:
Orang yang melakukan kontak kulit dengan pasien cacar air.
Anak berusia dibawah 12 tahun.
Orang yang merokok.
Wanita hamil yang belum pernah terinfeksi.
Orang yang belum menerima vaksin cacar air.
Orang dewasa yang tinggal dengan anak-anak.
Bekerja di sekolah atau tempat penitipan anak di mana virus sangat rentan menyebar luas.
Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena penyakit atau obat-obatan tertentu.

                         
Paparan virus melalui infeksi aktif sebelumnya atau vaksinasi mengurangi risiko terjangkitnya penyakit yang satu ini.


Diagnosis

Bagaimana pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosis cacar air?
Bintik-bintik akibat cacar air berbeda dari jenis ruam yang lain sehingga diagnosis mudah ditentukan. Dokter akan melakukan pengecekan riwayat medis dan melihat ruam untuk membuat diagnosis.
Setelah itu, dokter terkadang juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis. Pemeriksaannya meliputi:
PCR untuk mendeteksi virus varicella pada lesi kulit.
Tes kultur cairan lepuhan dari bintik cacar, tapi pemeriksaan ini jarang dilakukan karena dapat memakan waktu yang lama.
Tes serologi, untuk mengetahui reaksi antibodi (IgM dan IgG) terhadap cacar air.



Cara Penyebaran

Melalui uap air udara pernapasan (batuk atau bersin).
Melalui air liur (berciuman atau minuman bersama).
Melalui kontak kulit (jabat tangan atau pelukan).
Melalui kontak dengan permukaan yang terkontaminasi.
Dari ibu ke bayi dalam proses mengandung, persalinan, atau menyusui.


Bagaimana cacar air menular?

Penyakit cacar air merupakan kondisi medis yang sangat menular. Sebagian besar anak-anak dengan saudara kandung yang terinfeksi juga akan mendapatkannya, terutama apabila mereka belum pernah terinfeksi atau divaksinasi. 
Umumnya gejala akan muncul pada 2 minggu setelah anak pertama terinfeksi.
WHO menyebutkan penularan virus cacar air dapat melalui droplet atau tetesan di udara melalui batuk atau bersin. Selain itu bisa juga melalui kontak langsung dari lendir, air liur (ludah), atau cairan dari lepuh. 
Jika sudah timbul gelembung cacar air, berarti anak sudah tertular virus ketika 3 - 7 hari yang lalu dan sudah berkembang biak serta menyebar keseluruh tubuh anak. Maka dari itulah, vaksinasi cacar air tidak akan efektif jika gejala gelembung cacar air sudah muncul. 
Sementara, menurut IDAI, jika belum lewat 48 jam anak sehat kontak dengan orang yang menderita cacar air, maka kemungkinan besar anak tersebut dapat dicegah dengan vaksinasi cacar air sehingga tidak tertular. 

Risiko tertular cacar air dan perkembangan komplikasi lebih tinggi pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti:
Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu
                          
Menderita kanker
Sedang menjalani perawatan seperti radio atau kemoterapi
Memiliki kondisi kronis tertentu, seperti lupus atau rheumatoid arthritis
Memiliki penyakit kronis lainnya seperti diabetes yang tidak terkontrol, atau gagal jantung, hati, atau ginjal


Bagaimana cara mencegah cacar air?

Cara terbaik mencegah penyakit cacar air yaitu dengan melakukan vaksin. Vaksin memberikan perlindungan menyeluruh dari virus varicella zoster yang diberikan. Ketika vaksin tidak memberikan perlindungan yang menyeluruh, keparahan cacar air tetap bisa dikurangi.
Tak perlu khawatir, vaksin cacar air aman untuk anak-anak dan orang dewasa. Sejak vaksin ini tersedia, ada banyak penelitian yang membuktikan bahwa vaksin ini aman dan efektif.
Adapun efek samping yang ditimbulkannya cukup ringan. Kemerahan, pegal, dan terkadang benjolan kecil di lokasi suntikan menjadi efek yang kerap muncul.
Umumnya vaksin direkomendasikan untuk:
Anak-anak
Anak-anak berusia 12 bulan hingga 12 tahun wajib mendapatkan 2 dosis vaksin. Vaksin biasanya diberikan saat anak berusia 12 hingga 15 bulan dan 4 hingga 6 tahun.
Vaksin ini juga bisa dikombinasikan dengan campak, gondong, dan rubela (MMR). Namun efeknya, pada sebagian anak kombinasi ini bisa meningkatkan risiko demam dan kejang.
Orang dewasa yang berisiko
Orang dewasa yang tidak divaksinasi dan belum pernah terkena cacar air berisiko tinggi terkena penyakit ini. Apalagi jika Anda bekerja di tempat penitipan anak atau layanan kesehatan.
Biasanya dokter atau petugas kesehatan akan memberikan dua dosis vaksin. Tidak sekaligus, vaksin akan diberikan secara terpisah selama 4 hingga 8 minggu.
Jika Anda lupa pernah melakukan vaksin atau mengidap cacar air, dokter akan melakukan tes darah. Tes darah membantu menentukan kekebalan tubuh Anda.


Cara mengobati cacar air

Penyakit cacar air akan sembuh tanpa pengobatan selama 1-2 minggu setelah terinfeksi dan muncul gejala. Artinya, tidak ada obat untuk cacar air.
Namun, Sahabat MIKA bisa memperoleh pengobatan untuk meringankan gejalanya. Biasanya dokter akan meresepkan pengobatan atau memberikan saran mengenai cara mengurangi gejala gatal dan rasa tidak nyaman, serta cara mencegah penularan infeksi.
Berikut ini adalah beberapa perawatan yang dapat meringankan gejala:
Konsumsi obat penghilang rasa sakit untuk membantu mengurangi demam tinggi dan rasa sakit ketika seseorang menderita cacar air.  
                               
Minum banyak cairan, lebih disukai air, untuk mencegah dehidrasi, yang dapat menjadi komplikasi cacar air.
Hindari makanan asin atau pedas. Jika mengunyah terasa sakit, sup bisa menjadi pilihan yang baik, asalkan tidak terlalu panas.
Untuk menghindari gatal bisa menjadi parah, dengan memakai salep, jangan menggaruk luka dan menjaga kuku tetap bersih. Terakhir gunakan pakaian longgar. 
Dokter mungkin meresepkan obat antivirus selama kehamilan, untuk orang dewasa yang mendapatkan diagnosis dini, untuk bayi baru lahir, dan bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah. 
Nah, jika seorang anak yang menderita cacar air, maka harus tinggal di rumah dan beristirahat sampai ruamnya hilang atau sampai lepuh mengering. Hal ini biasanya memakan waktu sekitar 1 minggu.  
Pentingnya vaksinasi untuk mencegah cacar air 
Vaksin adalah cara mencegah cacar air yang paling penting. Sahabat MIKA akan mendapatkan vaksin cacar air yang terbuat dari virus varicella-zoster yang sudah dilemahkan. Anak-anak yang sudah mendapatkan vaksinasi cacar air jauh lebih kecil kemungkinannya terkena herpes zoster maupun ramsay hunt sindrom ketika mereka bertambah tua.  
Sesuai rekomendasi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut ini aturan vaksin cacar air:
Diberikan sebanyak satu kali saat anak berusia 1-13 tahun. Namun, vaksin lebih efektif jika diberikan sebelum anak memasuki usia sekolah dasar, atau di bawah usia 6 tahun.
Untuk anak berusia lebih dari 13 tahun, maka pemberiannya harus dilakukan sebanyak 2 kali dengan jarak 4-8 minggu.  
Pada orang dewasa, tidak ada patokan usia dan jadwal pemberian vaksin tetapi sebaiknya sesegera mungkin tetapi baru akan efektif menghasilkan antibodi setelah imunisasi kedua (4-8 minggu dari imunisasi pertama)  

 Untuk Info Berobat Terapi di GSQ, Silahkan Hubungi KONTAK KAMI


Source : Hellosehat, alodokter, mitrakeluarga, wikipedia
                               

Bottom Ad [Post Page]