Post Page Advertisement [Top]

 



Pengertian Eksim

Eksim adalah istilah terkait gangguan pembengkakan pada kulit. Gangguan ini disebut juga dengan dermatitis. Saat terjadi, reaksi alergi pada kulit dapat ditandai dengan timbulnya warna kemerahan, ruam, dan rasa gatal. Kondisi ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman serta mengganggu penampilan.

Eksim bukan penyakit yang menular dan sejauh ini penyebabnya belum diketahui. Kemungkinan besar terjadi akibat adanya faktor genetik dan lingkungan. Seseorang yang mengidap demam dan asma biasanya juga memiliki penyakit ini. Penyakit yang disebut dermatitis ini juga dapat menjadi penyakit yang dapat bertahan lama.



Juga disebutkan bahwa Eksim adalah kelainan kulit dengan ciri peradangan atau bengkak, kemerahan, dan rasa gatal. Walaupun tidak menular, kelainan ini menyebabkan rasa tidak nyaman pada bagian kulit yang terkena. Eksim umumnya terjadi pada masa kanak-kanak, misalnya pada bayi dan anak usia muda. Pada awitannya, bagian-bagian kulit tertentu akan memerah, teriritasi, kering, dan bersisik. Beberapa kasus eksim bahkan dapat menyebabkan pembentukan lepuh yang nantinya akan mengeluarkan air. Pengeluaran air ini merupakan indikasi bahwa eksim sudah menjadi infeksi. Eksim (Eczema) juga dikenal sebagai dermatitis.


Gejala Eksim

Semua orang dapat mengalami eksim tanpa terkecuali, dari orang dewasa hingga anak-anak. Gejalanya pun dapat muncul sejak seseorang usianya sudah di atas dua tahun. Eksim bisa menghilang seiring bertambahnya usia, tetapi juga bisa menjadi penyakit seumur hidup.

Nah, gejala eksim paling umum yang dapat timbul saat gangguan ini terjadi adalah:
Kulit yang menjadi kering dan bersisik.
Kulit yang memerah.
Terasa gatal.
Luka yang terbuka atau berkerak.


Gejala eksim pada Bayi

Saat gangguan kulit ini terjadi pada bayi yang usianya di bawah dua tahun, beberapa gejala yang timbul, antara lain:
Timbulnya ruam di kulit kepala dan pipi.
Ruam yang menggelembung sebelum mengeluarkan cairan.
Ruam yang menimbulkan rasa gatal sehingga tidurnya terganggu.

Gejala eksim untuk anak yang lebih besar

Gejala yang timbul saat masalah ini terjadi pada anak berusia dua tahun ke atas dapat berbeda dengan bayi. Berikut beberapa gejalanya:
Ruam terlihat pada lipatan siku atau lutut.

                         

Ruam muncul di leher, pergelangan tangan, pergelangan kaki, hingga bokong.
Terjadinya penebalan kulit yang akhirnya berkembang menjadi gatal permanen.

Anak yang mengalami masalah ini sebelum usianya lima tahun memiliki kemungkinan tidak menunjukkan gejalanya lagi saat memasuki masa remaja.

Gejala eksim pada orang dewasa

Saat masalah ini terjadi pada orang dewasa, berikut beberapa gejala yang ditimbulkan:
Ruam dengan sisik yang lebih parah.
Ruam timbul pada lipatan siku atau lutut.
Ruam dapat menutupi sebagian besar tubuh.
Kulit yang sangat kering pada area yang terserang.
Ruam yang gatal secara permanen.
Mengalami infeksi kulit.

Tampilan kulit yang terserang gangguan ini tergantung dari seberapa sering digaruk dan terjadinya infeksi pada kulit. Menggaruk dan menggosok lebih sering dapat menimbulkan iritasi, peradangan, dan membuat rasa gatal lebih parah.

Eksim bisa menyerang wajah, leher, siku, pergelangan tangan, daerah kelamin, lutut, dan pergelangan kaki. Di mana pun daerah kulit yang terserang, ciri utama kelainan ini adalah rasa gatal. Terkadang rasa gatal dapat muncul bahkan sebelum ada ruam. Daerah kulit yang terserang akan terlihat kering, tebal, atau bersisik. Pada awalnya, ruam akan berwarna merah kemudian akan berubah menjadi kecokelatan. Lepuh bisa terjadi ketika ruam tersebut terkena infeksi. Setelah berair, lepuh tersebut akan berubah menjadi koreng dan kupasan kulit.

Eksim adalah istilah umum untuk menyebut berbagai jenis dermatitis. Jenis-jenis dermatitis adalah:
Dermatitis Atopik - Dermatitis atopik adalah jenis eksim yang paling sering ditemui namun juga yang paling parah dan kronik. Ciri dermatitis atopik adalah kulit kering dan bersisik. Kelainan ini biasanya terjadi pada masa kanak-kanak dan pada umumnya menyerang bagian dalam siku, bagian belakang lutut, leher, dan wajah.
Eksim Tangan - Merupakan jenis eksim yang hanya menyerang tangan.
Dermatitis Kontak - Kelainan ini terjadi ketika kulit terkena suatu zat atau iritan.
Dermatitis Seboroik - Dermatitis seboroik adalah kelainan yang umumnya terjadi pada bagian kulit kepala, di mana ruamnya terlihat seperti ketombe dengan inflamasi.
Eksim Dishidrotik - Dermatitis jenis ini menimbulkan lepuh pada jari tangan, telapak tangan, dan telapak kaki.
Dermatitis Statis - Dermatitis statis juga dikenal dengan sebutan dermatitis vena karena menyerang vena pada kaki bagian bawah.
Dermatitis Nummular - Dermatitis nummular juga dikenal sebagai eksim discoid karena bentuknya yang menyerupai koin pada kulit.


Penyebab Eksim

Eksim dapat disebabkan oleh faktor dari luar (eksogen), seperti bahan kimia, mikroorganisme (bakteri, jamur). Selain itu, masalah ini juga bisa disebabkan oleh pengaruh dari dalam (endogen), seperti eksim atopik. Sebagian lainnya belum diketahui secara pasti, terutama yang berhubungan dengan endogen.
Para ahli percaya bahwa penyebab eksim adalah ketidakmampuan kulit dalam melakukan perbaikan terhadap kerusakan sehingga kulit menjadi rawan terhadap kuman dan bakteri. Mereka menyatakan bahwa ketidakmampuan ini disebabkan oleh mutasi pada sebuah gen bernama filaggrin. Untuk melakukan perbaikan terhadap kerusakan, kulit membutuhkan sepasang filaggrin sementara orang-orang dengan eksim hanya memiliki satu filaggrin.

Dermatitis juga dikaitkan dengan respon imun yang terlalu aktif terhadap suatu iritan. Gejala pada eksim merupakan respon tubuh terhadap suatu iritasi sehingga menimbulkan kekambuhan dan ruam. Eksim juga umumnya terjadi pada keluarga dengan riwayat asma dan alergi.

                             

Walaupun penyebabnya belum dapat dipastikan, ada beberapa faktor risiko yang dapat memicu eksim, yaitu:
Stress
Rasa panas dan keringat berlebih
Rasa dingin dan iklim kering
Kulit kering
Kontak dengan bahan-bahan kasar dan iritan seperti sabun dan kain sintetis
Demam atau infeksi saluran nafas atas


Faktor Risiko Eksim

Dipercaya jika gangguan ini berkembang dari kombinasi antara faktor genetik dan lingkungan. Selain itu, anak-anak lebih rentan untuk mengalami masalah ini dibandingkan orang yang lebih tua. Anak yang kedua orang tuanya memiliki kondisi ini, risikonya untuk mengalami hal yang sama lebih tinggi.
Beberapa faktor lingkungan yang dapat meningkatkan risiko terjadinya eksim adalah:
Iritan: Segala hal yang dapat menyebabkan iritasi, termasuk sabun, deterjen, sampo, desinfektan, dan lain-lain.
Alergen: Tungau debu, hewan peliharaan, serbuk sari, dan segala hal yang dapat menyebabkan eksim, atau disebut juga eksim alergi.
Mikroba: Eksim juga bisa disebabkan oleh bakteri seperti Staphylococcus aureus, virus, dan jamur tertentu.
Suhu panas dan dingin: Cuaca yang sangat panas dan sangat dingin, kelembapan tinggi dan rendah, dan keringat akibat olahraga juga dapat menyebabkan eksim.
Makanan: Produk susu, telur, kacang-kacangan dan biji-bijian, produk kedelai, dan gandum dapat menyebabkan gangguan kulit ini pada beberapa orang.
Stres: Hal ini bukanlah penyebab langsung dari eksim, tetapi dapat memperburuk gejalanya.
Hormon: Wanita mungkin mengalami peningkatan gejala eksim ketika kadar hormonnya berubah, seperti selama kehamilan dan pada titik-titik tertentu dalam siklus menstruasi.



Faktor yang Mempengaruhi

Beberapa material yang dapat memperburuk eksem adalah pasir, debu, deterjen, sabun, busa sabun, parfum, stres, gangguan emosi, klorin, serta penggarukan dan penggosokan. Suhu lingkungan yang ekstrem, seperti cuaca dingin dengan kelembapan yang rendah dan udara kering, juga memperburuk penyakit ini. Pada beberapa kasus, alergi terhadap makanan juga memengaruhi eksem. Contohnya makanan seperti susu sapi, ikan, telur, jeruk, kacang, dan gandum.


Diagnosis Eksim

Eksim dapat didiagnosis dengan cara melakukan pemeriksaan kulit dan riwayat kesehatan. Dokter juga bisa melakukan pemeriksaan menggunakan tes patch. Tes ini dilakukan untuk melihat adanya potensi alergi. Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan untuk mendeteksi kondisi yang dapat memicu terjadinya gangguan pada kulit ini.


Pengobatan Eksim

Dipercaya jika belum ada obat yang dapat mengatasi eksim. Perawatan terhadap kondisi ini bertujuan untuk menyembuhkan kulit yang terserang serta mencegah gejalanya. Pengobatan yang dapat dilakukan berdasarkan berbagai faktor. Nah, berikut beberapa cara pengobatan yang bisa dilakukan:
Pengobatan rumahan
Ada beberapa perawatan rumahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi eksim, yaitu:
Mandi dengan air hangat.
Mengoleskan pelembap setelah mandi.
Menggunakan pelembap setiap hari.
Memakai katun dan kain lembut.

                             

Menghindari bahan pakaian yang kasar, gatal, serta pakaian yang ketat.
Menggunakan pelembap udara dalam cuaca yang kering atau dingin.
Menghindari pemicu terjadinya eksim.
Pengobatan medis
Selain pengobatan rumahan, ada juga beberapa pengobatan medis yang bisa dilakukan, seperti:
Penggunaan antihistamin. Metode ini dapat meredakan eksim yang diinduksikan oleh alergi.

 Namun, perlu diperhatikan jika obat ini dapat menyebabkan kantuk jika dikonsumsi secara oral. Dokter kerap menyarankan untuk menggunakan obat secara topikal.

Penggunaan kortikosteroid oles. Obat ini dapat digunakan untuk menekan peradangan akibat eksim. Namun, pengobatan seperti steroid sebaiknya hanya digunakan di daerah yang mengalami peradangan dan tidak untuk area lain, terutama area luka dan wajah.
Penggunaan pelembap kulit. Pilih pelembap yang benar-benar sesuai dengan kondisi kulit. Cobalah lebih sering mengoleskannya untuk menghindari masalah kulit yang lebih meluas.


Pencegahan Eksim

Pencegahan pada eksim umumnya dilakukan dengan melakukan perawatan kulit yang benar. Pastikan untuk menghindari kulit yang terlalu kering atau terlalu basah. Jaga kelembapan kulit serta hindari keringat yang berlebih. Pastikan juga hindari kontak dengan berbagai pemicu dari gangguan ini. Beberapa cara mencegahnya adalah:
Hindari menggunakan bahan yang menimbulkan rasa gatal, seperti wol.
Jangan gunakan sabun dan deterjen dengan kandungan yang keras.
Pastikan untuk menggunakan pelembap udara di kamar tidur.
Kurangi pikiran yang menyebabkan stres.
Sebaiknya hindari untuk mengonsumsi makanan pemicu alergi dan pemicu iritasi.
Cegah perubahan suhu dan kelembaban kulit yang ekstrim.
Hindari mandi menggunakan air yang terlalu panas.
Jangan memanaskan dan mendinginkan kulit secara berlebih.
Gunakan pelindung ketika bersentuhan dengan deterjen atau bahan kimia lainnya.
Untuk bayi, pastikan untuk memberikan ASI eksklusif selama tiga bulan pertama atau bahkan hingga satu tahun. Bayi juga harus dilindungi berbagai alergen yang bisa menyebabkan eksim, seperti bulu hewan, tungau, serta jamur.


 Untuk Info Berobat Terapi di GSQ, Silahkan Hubungi KONTAK KAMI

Source : Wikipedia, docdoc, halodoc, guesehat

                            

Bottom Ad [Post Page]